Rabu, 22 April 2015

Hanya ini Yang Ku Punya

Hanya ini Yang Ku Punya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di dalam Qs Al Hujarat, 11 disebutkan bahwa memperolok olok orang lain termasuk perbuatan zalim, seharusnya mereka tahu, tapi sayang mereka yang sekolah di sini tidak pernah mau tahu, bagi mereka aku adalah objek yang bisa memuaskan tawa mereka”.

“Ha.. ha ha.. ayo cepat kunci, kunci pintunya ki”, “Ya tenang.. tenang, beress gak bisa keluar sekarang dia Ben, ha.. ha”, suara ribut ribut di luar toilet itu benar-benar menggangguku, tapi aku langsung sadar jangan-jangan, “hai jangan di kunci pintunya berikan kuncinya, Beni, luki”. Teriakku dari dalam toilet. “Selamat bermalam di toilet Yu, ha.. ha. haa rasakan dasar cupu”. Sial ternyata ini sudah mereka rencanakan dari tadi, pantas saja dua kamar toilet yang lain tertutup sedang toilet yang di tengah kosong, jadi mereka sudah merencanakannya dari tadi, pantas kunci pintunya tidak ada, sial. “hai tolong.. tolong buka pintu nya”. Teriakku putus asa, Rasanya aku ingin menangis, ini sudah yang kesekian kalinya Beni dan geng nya mengerjai ku, aku masih ingat dua hari yang lalu saat jam ist
... baca selengkapnya di Hanya ini Yang Ku Punya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 15 April 2015

Kisah Sebuah Pohon Apel

Kisah Sebuah Pohon Apel Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ketika, hiduplah sebuah pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.

Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang . "Ayo bermain-main denganku lagi
... baca selengkapnya di Kisah Sebuah Pohon Apel Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 14 April 2015

Sukses Menulis Karena Marah dan Dendam

Sukses Menulis Karena Marah dan Dendam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pernahkah Anda merasa diperlakukan dengan tidak adil sehingga harus marah dan dendam? Saat bos kita di kantor memberikan perhatian kepada teman kerja lain dan menyepelekan kehadiran kita akan membakar kita untuk marah. Demikian juga kalau kita merasa diperlakukan tidak adil di dalam pembagian kerja dan pembagian honor. Rasanya pingin marah. Marah yang tidak henti-hentinya akan menimbulkan dendam. Banyak sekali alasan untuk membuat kita marah dan dendam. Istri yang tidak memahami apa yang kita maui akan memancing marah. Anak-anak kita yang nakal juga memancing marah. Itu memang manusiawi. Tapi harus kita ingat, marah dan dendam akan menguras energi. Kita akan capai sendiri karenanya. Padahal sudah dapat dipastikan bahwa marah bukanlah solusi untuk mengatasi masalah apapun.

Tapi marah kan manusiawi? Iya betul. Siapa sih yang tidak pernah marah? Marah adalah suatu bentuk mencari keseimbangan. Marah yang terlampiaskan biasanya akan meredakan amarah itu sendiri. Marah mambuat kita tegang. Saat marah, energi negatif ada pada diri kita. Melampiaskan marah seperti halnya membuang energi negatif. Begitu energi negatif berhasil kita buang, berkuranglah stok energi negatif pada diri kita. Sehingga kita bisa menjadi kembali seimbang. Kalau demikian setiap kali marah langsung saja kita lampiaskan? Dalam rangka membuang energi negatif itu bisa saja. Hanya saja kita harus ingat bahwa melampiaskan marah tid
... baca selengkapnya di Sukses Menulis Karena Marah dan Dendam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 05 April 2015

Pembuktian

Pembuktian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pendiam tapi menyenangkan, itulah aku, versi diriku sebulan yang lalu. Ya, andai saja mahasiswa jurusan sastra Indonesia itu tidak PKL (Praktek Kerja Lapangan) di sekolahku, tepatnya di kelasku. Hari ini harusnya ulangan bahasa Indonesia dari Ibu Dewi, guru favoritku. Namun nasibku sungguh malang, Ibu Dewi tidak bisa mengajar karena harus menghadiri rapat tiba-tiba yang diadakan di luar kota. Itu kata Pak Udi, pesuruh sekolah. Sebagai penggantinya, seorang mahasiswa yang harusnya praktek di kelas sebelah, dipindahkan praktek ke kelasku. Sebelum aku bernafas untuk ketidakhadiran Ibu Dewi, mahasiswa itu nyelonong ke kelas kami tampa menyapa atau sekedar basa-basi. Semua teman cewekku nampak terpukau karena mahasiswa itu adalah seorang cowok. Tidak ganteng menurutku, ia hanya menang memakai pakaian bermerk, yang meski tertutup jas prakteknya masih saja kelihatan. Dinda yang duduk di depanku tak henti-hentinya memuji.
“Selamat pagi, adik-adik SMA!” ia baru menyapa, mungkin baru ingat.
“Pagi Pak!!” balas mereka tapi tak termasuk aku. Aku diam saja di pojokan. Masa bodoh. Aku tetap asyik dengan novel hadiah dari Ibu Dewi. Aku berhenti di halaman
... baca selengkapnya di Pembuktian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 04 April 2015

Wiro Sableng #143 : Perjanjian Dengan Roh

Wiro Sableng #143 : Perjanjian Dengan Roh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PERJANJIAN DENGAN ROH

DALAM kegelapan dan dinginnya udara malam, Djaka Tua tambatkan kudanya di batang pohon kelapa. Debur ombak serta deru tiupan angin laut selatan terdengar sambung-menyambung tak berkeputusan. Lelaki berusia lebih setengah abad ini memandang dulu ke arah laut luas sebelum melangkah menuju gundukan batu membentuk bukit terjal setinggi sepuluh tombak dan panjang hampir tigaratus kaki di samping kirinya. Walau sebelumnya cuma satu kali datang ke tempat itu namun Djaka Tua masih ingat jalan yang harus diambil. Di malam gelap tidak mudah menyusuri lamping bukit batu terjal serta licin terkikis angin mengandung garam. Sesekali dia dikejutkan oleh suara kepak sayap kelelawar yang terbang rendah.

Djaka Tua adalah pembantu di rumah seorang pejabat tinggi yang diam di pinggiran Kotaraja. Nama sebenarnya Akik Sukro namun karena sampai usia limapuluh tahun lebih dia belum beristri, teman-teman memanggilnya Djaka Tua. Tidak kawinnya Akik Sukro mungkin karena cacat yang dideritanya sejak kecil yaitu dia memiliki sebuah punuk di belakang leher sehingga tidak ada perempuan yang suka pa
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #143 : Perjanjian Dengan Roh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1